ARMADA BAND....

0





Band Kertas adalah salah satu band yang bersinar dari Palembang, lagunya yang berjudul Kekasih yang tak dianggap menjadi hits hampir di semua pelosok Indonesia. Namun apa yang terjadi, band ini sama sekali tidak pernah merasakan hasilnya. Permasalahan yang bisa dibilang sangat klise ini, memang sering terjadi di Indonesia, Sebuah Label baru yang tidak tahu cara bekerja dengan baik memberikan janji-janji belaka terhadap musisi-musisi Indonesia yang mungkin untuk menembus Major label agak susah dikarenakan koneksi yang kurang kuat atau letak geografis yang jauh dari ibukota. Akibatnya lagu yang bagus terbuang percuma tanpa hasil. Dari Pihak personil band ini sudah mencoba untuk berunding dengan pihak label dan manajemen yang kebetulan satu atap, mereka meminta penjelasan atas semua tindakan yang telah dan akan dilakukan, seperti meminta laporan royalti dan pembayaran, fee dari show2 yang telah dilakukan namun tidak jelas kemana mengalir uangnya, rencana promosi yang tidak jelas, sampai kepada penggunaan lagu lagu dari Grup Band KERTAS tanpa seijin pencipta. Hal ini masih terjadi sampai sekarang, baru2 ini ada penayangan sebuah sinetron dengan soundtrack dari salah satu lagu KERTAS, dan penciptanya sama sekali tidak mengetahui apa2. Sedikit mendengar selentingan sampai labelnya memalsukan tanda tangan penciptanya.

Akhirnya band KERTAS mencoba untuk menyelesaikan perjanjian mereka dengan pihak label secara baik2, alhasil pihak label meminta ganti rugi sebesar 350 juta rupiah tanpa ada dasar yang jelas. Setelah melalui perundingan yang alot, pihak label akhirnya menggunakan jalur hukum dan mengadakan somasi terhadap Band KERTAS. Para personil band ini merasa ketakutan sekali jika harus berhadapan dengan hukum. Yang sangat membuat rumit masalahnya adalah Band KERTAS ini bukan dari kalangan orang yang berada, lagi2 orang kecil yang selalu ditindas dan akhirnya mendapatkan bantuan dari salah satu teman mereka di Palembang.

Pihak label semakin menggila dan meningkatkan tuntutan menjadi 1,3 milyar dengan anggapan mereka sudah dan akan merugi jika perjanjian batal. Sampai sekarang pun perkara ini masih berjalan di pengadilan negeri Jakarta Selatan, dengan pihak pembela Band KERTAS Pengacara Adnan Assegaf yang rela tidak dibayar sepeser pun karena merasa simpatik. Setelah dipertimbangkan cukup matang, dengan satu alasan yang kuat yaitu: jika harus sampai selesai dulu perkaranya dan baru merilis album lagi, mereka tidakdapat hidup. Akhirnya mereka memutuskan untuk mengganti nama menjadi ARMADA dan terpaksa merubah formasi bandnya dikarenakan salah satu personilnya tidak kuat lagi menahan beban pikiran masalah ini. Terdengar sangat tragis memang, tapi ini kenyataan yang terjadi, mereka harus memulai dari awal lagi, dan hanya mencoba bertahan saja di Jakarta. Dibantu oleh Universal Music Indonesia untuk merilis album perdana dari Grup ARMADA ini. Dengan Hits Single BUKA HATIMU,MAU DIBAWA KEMANA yang sekarang menjadi hits .... Learn more..

D’Masiv Borong Nominasi

0





DAHSYATNYA AWARDS, Direktur Programming RCTI Harsiwi Achmad memberikan keterangan kepada wartawan dalam jumpa pers Dahsyatnya Awards 2010 di FX Plaza, Sudirman, Jumat (19/2). Ajang penganugerahan musik ini akan digelar pada tanggal 26 Februari mendatang.




BAND D’Masiv meraih empat nominasi ajang penghargaan bagi insan musik di Indonesia, Dahsyatnya Awards 2010 yang akan digelar stasiun televisi RCTI,Jumat (26/2) mendatang. Raihan empat nominasi ini seolah menjadi jawaban D’Masiv setelah sempat dicemooh insan musik tanah air karena diduga melakukan aksi plagiarisme dalam lagu yang mereka ciptakan.

Empat nominasi yang mereka kantongi yakni dalam kategori Lagu Terdahsyat yang diwakili melalui lagu Jangan Menyerah produksi Musica. Lalu sebagai Band Terdahsyat, Video Klip Terdahsyat, dan Sutradara Video Klip Terdahsyat. Semuanya lewat lagu Jangan Menyerah. Posisi kedua band yang memperoleh nominasi terbanyak,yakni Vierra dan Nidji. Perolehan Nidji dalam ajang yang digelar kali kedua ini memang tidak mengherankan. Learn more..

LEE MIN HO

0





Lee Min Ho (Korean: 이민호)(lahir di Seoul, Korea Selatan, 22 Juni 1987; umur 22 tahun) adalah aktor asal Korea Selatan. Ia berperan sebagai Gu Jun Pyo dalam serial televisi Boys Before Flowers. Ia juga bermain dalam beberapa film lainnya seperti But I Don’t Know It Either dan I Am Sam. Lewat film Boys Before Flower, kini Lee Min Ho menjadi artis yang sangat terkenal. Bungsu dari dua bersaudara ini menyatakan rasa senangnya karena telah berhasil membuat film Boys Before Flower sukses di pasaran. Namun menurutnya, aktingnya di film tersebut belum maksimal. Dikarenakan itu adalah syuting film kejar tayang, yang membuatnya kurang bisa memdalami karakternya dengan maksimal. Sebenarnya, saat casting, Lee Min Ho bukanlah orang pertama yang dipilih untuk memerankan peran Gu Jun Pyo, namun setelah melihat rambutnya di keriting, produser merasa Lee Min Ho lebih pantas memerankan Gu Jun Pyo.

Pada tahun 2006, Lee Min Ho pernah mengalami kecelakaan mobil, yang membuat kakinya cedera lumayan serius. Kaki kanannya harus dimasukkan lempengan besi untuk menopang badannya. Tapi pada bulan Juni tahun 2009 lalu, lempengan besi tersebut telah dikeluarkan dari tubuhnya. Kini Lee Min Ho dapat dikatakan telah pulih total.




TV Series

- Boys Before Flowers sebagai Go Jun Pyo (KBS2, 2008) - But I Don’t Know too (나도 잘 모르지만) as Min Wook Gi (MBC, 2008) - I’m Sam as Heo Mo Se (KBS2, 2007) - Mackerel Run (달려라 고등어) as Cha Gong Chan (SBS, 2007) - Secret Campus (비밀의 교정) as Park Doo Hyun (EBS, 2006)

Love Hymn (MBC, 2005)




Film

- Our School E.T (2008) - Public Enemy Returns (2008) - Humming (2007) - Arang (2006) - Ghost Lives (2004) - Repechage (1997)



Penghargaan

- The 45th Baeksang Arts Awards: Best New Actor Boys Before Flowers (2009) - MTN 2009 Broadcast Advertisement Festival : Most Popular Advertisement Model : Trugen CF Learn more..

Valentine

0





Hari Valentine (bahasa Inggris: Valentine's Day), pada tanggal 14 Februari adalah sebuah hari di mana para kekasih dan mereka yang sedang jatuh cinta menyatakan cintanya di Dunia Barat. Asal-muasalnya yang gelap sebagai sebuah hari raya Katolik Roma didiskusikan di artikel Santo Valentinus. Beberapa pembaca mungkin ingin membaca entri Valentinius pula. Hari raya ini tidak mungkin diasosiasikan dengan cinta yang romantis sebelum akhir Abad Pertengahan ketika konsep-konsep macam ini diciptakan.

Hari raya ini sekarang terutama diasosiasikan dengan para pencinta yang saling bertukaran notisi-notisi dalam bentuk "valentines". Simbol modern Valentine antara lain termasuk sebuah kartu berbentuk hati dan gambar sebuah Cupido (Inggris: cupid) bersayap. Mulai abad ke-19, tradisi penulisan notisi pernyataan cinta mengawali produksi kartu ucapan secara massal. The Greeting Card Association (Asosiasi Kartu Ucapan AS) memperkirakan bahwa di seluruh dunia sekitar satu milyar kartu valentine dikirimkan per tahun. Hal ini membuat hari raya ini merupakan hari raya terbesar kedua setelah Natal di mana kartu-kartu ucapan dikirimkan. Asosiasi yang sama ini juga memperkirakan bahwa para wanitalah yang membeli kurang lebih 85% dari semua kartu valentine.

Di Amerika Serikat mulai pada paruh kedua abad ke-20, tradisi bertukaran kartu diperluas dan termasuk pula pemberian segala macam hadiah, biasanya oleh pria kepada wanita. Hadiah-hadiahnya biasa berupa bunga mawar dan cokelat. Mulai tahun 1980-an, industri berlian mulai mempromosikan hari Valentine sebagai sebuah kesempatan untuk memberikan perhiasan.

Sebuah kencan pada hari Valentine seringkali dianggap bahwa pasangan yang sedang kencan terlibat dalam sebuah relasi serius. Sebenarnya valentine itu Merupakan hari Percintaan, bukan hanya kepada Pacar ataupun kekasih, Valentine merupakan hari terbesar dalam soal Percintaan dan bukan berarti selain valentine tidak merasakan cinta.

Di Amerika Serikat hari raya ini lalu diasosiasikan dengan ucapan umum cinta platonik "Happy Valentine's", yang bisa diucapkan oleh pria kepada teman wanita mereka, ataupun, teman pria kepada teman prianya dan teman wanita kepada teman wanitanya. Sementara sebagian orang menganggap hari Valentine sebagai momen yang paling sulit, penuh tekanan sekaligus dangkal karena semakin panjang periode sebuah hubungan cinta, semakin besar tekanan yang pasangan itu alami karena menipisnya ide-ide orisinal. Learn more..

Drummer d'Masiv (WHY) Menikah Muda

0












Jakarta Drummer d'Masiv, Wahyu Piadji, memutuskan untuk menikah muda di usia 22 tahun. Wahyu telah menjalin asmara lebih dari tiga tahun dengan pasangannya, Tian.

Sebelumnya Wahyu dan Tian berbeda keyakinan. Namun pasca Idul Fitri lalu, Wahyu memilih untuk memeluk agama Islam. Ia akan melaksanakan pernikahan pada 10 Januari 2010 di Cimahi, Bandung. Wahyu akan jadi personel d'Masiv pertama yang melepas lajangnya.

Walau tak lagi berstatuskan pria lajang, Wahyu menjamin pernikahannya tak akan mengganggu karirnya bersama d'Masiv. Pelantun hits 'Jangan Menyerah' itu baru saja merilis album keduanya dan siap unuk promo.

"Kita sudah tahu porsi masing-masing, nggak ada yang mengganggu banget, nggak ada pengaruhnya sama sekali," ujar Wahyu, saat ditemui di Hard Rock Cafe, Jakarta Pusat, Rabu (6/1/2010).

Keputusan sang drummer untuk menikah muda bukan karena ada masalah. Ia mengaku sudah sangat cocok dengan sang kekasih. "Kalau udah cocok kenapa tidak disegerakan," tuturnya.

Ia pun tak ketinggalan meminta doa restu kepada para Masivers (sebutan untuk penggemar d'Masiv.red) di seluruh Indonesia. Learn more..

Dorama Korea (BRILIANT LEGACY)

0














Brilliant Legacy, Pengganti BBF yang Lebih Heboh



Dikutip dari Tabloid Bintang Indonesia Edisi 976 | Tahun XIX | Minggu Keempat Januari 2010 seperti dilaporkan Rizki Adi Abeba [Edisi Online: Jumat, 22 Januari 2010] — TIGA drama Korea paling fenomenal tahun 2009 tayang di Indosiar berturut-turut. Setelah Boys Before Flowers (BBF) dan Queen Seon Deok yang bikin heboh, kini tayang Brilliant Legacy, menggantikan tayangan rerun BBF setiap Senin-Jumat jam 15.30 WIB.

Brilliant Legacy atau juga dikenal dengan judul Shining Inheritance pasti jadi serial Korea yang paling diidam-idamkan penonton setelah mendengar kehebohannya tahun lalu. Saat BBF masih hot dibicarakan, kemunculan Brilliant Legacy yang tayang tak lama setelah BBF mencengangkan publik dengan ratingnya yang spektakuler, sampai 41,3 persen! Sementara BBF yang dahsyat itu saja hanya mencetak angka maksimal 36 persen.

Apa yang membuat drama yang digarap sutradara Jin Hyuk ini begitu fenomenal, rupanya bukan properti mewah dan bujet besar, bukan pula aktor-aktor papan atas berhonor puluhan juta won. Duo Lee Sung Gi dan Han Hyo Joo pun bukan duo aktor dan aktris yang ditunggu-tunggu, namun terbukti berhasil menciptakan chemistry klop.

Serial ini digarap sebagai drama Korea pada umumnya. Tipikal kisah Cinderella dengan kisah cinta yang mudah ditebak. Ada pertentangan antara si miskin dan si kaya, cinta segi empat, dan perebutan harta.

Tapi harus diakui, di luar duet Lee Seung Gi dan Han Hyo Joo yang cukup menggemaskan — banyak yang bilang di episode awal Lee Seung Gi mirip Rain dan Han Hyo Joo mirip Song Hye Kyo di Full House, serial produksi SBS TV ini memiliki kekuatan dahsyat dalam menyampaikan pesan moral.

Melalui tokoh Nenek Jang, penulis skenario Soo Hyun Kyung membuat teori masuk akal: orang yang hanya menggunakan akal licik dalam mendapatkan harta tak akan mendapat kekayaan sejati. Sesungguhnya harta dan cinta sejati akan diperoleh mereka yang mau bekerja keras dan tulus dalam bertindak.

Di serial ini, tokoh Woo Hwan yang merupakan cucu pengusaha kaya-raya diwajibkan bekerja dari bawah menjadi pelayan, dengan uang saku 10 ribu won setiap hari, tanpa kartu kredit dan kendaraan mewah. Jika tak mau bekerja, jangan harap boleh hidup di rumah mewah dan fasilitas enak.

“Brilliant Legacy membuktikan, drama dengan pesan moral di dalamnya akan memenangkan hati dan pikiran publik,” ulas Jeong Deok Hyeon, seorang pengamat budaya pop Korea.

“Brilliant Legacy memiliki konflik dramatis di antara karakter-karakternya, yang memang harus ada dalam sebuah drama. Dan ada pula plot menarik dan menyentuh dengan topik universal seperti cinta dan keluarga. Di sini ada kisah romantis yang manis di antara pemuda-pemudi cakep, yang menjadi bonus untuk penonton. Mengingat faktor ini, saya pikir drama ini memiliki daya tarik untuk penonton pria dan wanita dari segala usia,” tambahnya.







Pemain Brilliant Legacy

Lee Seung Gi sebagai Sun Woo Hwan
Han Hyo Joo sebagai Go Eun Sung
Bae Soo Bin sebagai Park Jun Se
Moon Chae Won sebagai Yoo Seung Mi
Kim Mi Sook sebagai Baek Sung Hee
Min Young Won sebagai Lee Hye Ri (teman Eun Sung)
Yun Joon Suk sebagai Go Eun Woo
Jung Suk Won sebagai Jin Young Suk (teman Hwan)
Han Ye Won sebagai Sun Woo Jung
Ban Hyo Jung sebagai Jang Sook Ja
Yoo Ji In sebagai Oh Young Ran (ibu Hwan & Jung)
Kim Jae Seung sebagai Lee Hyung Jin
Son Yeo Eun sebagai Jung In Young
Choi Jung Woo sebagai Park Tae Soo
Lee Seung Hyung sebagai Pyo Sung Chul
Jun In Taek sebagai Go Pyung Joong (ayah Eun Sung)
Baek Seung Hyun sebagai Manajer Lee Joon Young
Park Sang Hyun sebagai Park Soo Jae
Tae Hwang sebagai pelayan Learn more..

Kim Sang Bum

0

                           





      Kim Bum Boys Before Flowers - Kim Bum adalah artis korea yang saat ini juga turut membintangi Drama terbaru Boys Before Flower. Kim yang memiliki wajah tampat dan banyak digilai oleh cewek-cewek ABG ini lahir di Sang Bum pada 7 Juli 1989.


Beberapa Drama yang pernah dibintangi oleh Kim Bum adalah Unstoppable Hight Kick dan East of Eden dan yang paling teranyar belakangan ini adalah pada pera Yi So-jung yang dimainkannya di drama Boys Before Flower.


Selain bermain di beberapa Drama Kim juga tercatat pernah bermain dibeberapa film, diantaranya I Like it Hot, Death Bell, dan Sex and the City.

Tercatat beberapa penghargaan juga sempat diraih oleh Kim Bum selama karirnya didunia entertaint, antara lain adalah Korea MNET Summer break 20's sebagai aktor tersexy di Korea, pada 21 Desember 2007, kemudian meraih DK inki Award 2008, dan yang terakhir adalah memperoleh penghargaan Key To Nineja`s pada tahun 2009 ini.




Name: 김범 / Kim Bum
Real Name: 김상범 / Kim Sang Bum
Profession: Actor
Birthdate: 1989-Jul-07
Height: 181cm
Weight: 63kg
Star sign: Cancer
Talent agency: EYAGI Entertainment
Family: Younger sister and brother, cousin/singer Jini
Education: Jungang University (Movie and Theater Department)


TV Shows

The Woman Who Still Wants To Marry (MBC, 2010)
High Kick Through The Roof (MBC, 2009) cameo
Dream (SBS, 2009)
Boys Before Flowers (KBS2, 2009)
East of Eden (MBC, 2008)
Unstoppable High Kick (MBC, 2006)
Outrageous Women (MBC, 2006)

Movies

Emergency (2009)
Gosa/The Story (2008)
I Like It Hot (2008)

Endorsements

Bon.I.F (2009, with Kim So Eun)
Maxim Coffee (2009, with Seo Woo)
Samsung Anycall: Haptic Pop (2009, with Kim Joon & Kim Hyun Joong)
It’s Skin Cosmetics (2009)
Samsung Anycall Bodyguard (2009, with Kim So Eun)
Hanbul Cosmetics (2009)
T.I For Men (2009)
LG Telecom: Teenring (2009, with Lee Min Ho & Koo Hye Sun)
Spris (2009, with Go Ah Ra)
KTF SHOW: Show Al Game (2008, with Shim Eun Kyung)
Ottogi Ramyeon (2007)
Jindo P.S.1 (2007)
Crown Vic: Big Pie (2007, with Kim Hye Sung & Park Min Young)
KTF (2006)

Awards

2009 SBS Drama Awards: New Star Award (Dream)
2008 Korean Drama Festival: Netizen Popularity Award







Learn more..

d'Masiv

0

d'Masiv


d'Masiv adalah band yang terbentuk di Ciledug pd tanggal 03 Maret 2003. sekumpulan anak muda yang gemar bermain musik rajin ikut festival dan parade band yang pernah ada dan Menjadi bintang tamu dalam beberapa event musik yang ada di jakarta dan sekitarnya. Mereka adalah:
Vocal:Rian Ekky Pradipta
(Rian)
Lahir di Jogjakarta 17 Nov 86
Guitar:Dwikky Aditya Marsall (Kiki)
Lahir di Jogjakarta 23 Nov 88
Guitar:Nurul Damar Ramadhan
(Rama)
Lahir di Jakarta 2 Mei 87
Bass:Rayyi Kurniawan I.D.
(Rai)
Lahir di Jakarta 3 Mar 88
Drum:Wahyu Piadji
(Why)
Lahir di Jakarta 1 Feb 87
Setelah menjelajahi berbagai festival yang ada akhirnya d'Masiv mengakhiri pertempurannya di ajang festival dengan menjuarai Festival Musik akbar yang diselenggarakan oleh Deteksi Prod, disponsori oleh A mild (Sampoerna), dan didukung oleh Musica Studio yang dinamakan A Mild Live Wanted. Alhamdulillah d'Masiv berhasil menjadi 1st Winner dari A Mild Live Wanted Rising Star ., d'Masiv telah Mengeluarkan album PerdanaNya yg bertitle PERUBAHAN with hits single 'CINTA INI MEMBUNUHKU', 'DI ANTARA KALIAN', 'DIAM TANPA KATA', dsb,. sebagai hadiah utama dr memenangkan ajang A Mild Live Wanted ini. Semoga kehadiran d'Masiv dibelantika musik Indonesia dpt diterima oleh masyarakat & memberi perubahan positif secara universal bwt musik indonesia., Amiiin., Who I Want to Meet:
PERJALANAN

Rian (vokal)
Kiki (gitar)
Rama (gitar)
Rayyi (bas)
Why (drum)

Tak berpuas diri dengan mencetak rekor RBT-NSP total sekitar 7,5 juta kali unduh lewat dua rilisan sebelumnya – Perubahan (2008) dan Special Edition (mini-album, 2009) – d’Masiv bersiap melepas Perjalanan, album teranyar di penghujung tahun ini.

Bukan tanpa alasan jebolan ajang kompetisi band A Mild Live Wanted 2007 ini, meniteli album tersebut, Perjalanan.

“Seluruh materinya kami buat di sela-sela tur, atau di perjalanan. Sehingga kata ‘perjalanan’ memang paling pas buat menggambarkan album ini,” tutur Rian, vokalis, yang menyiptakan hampir seluruh materi di album ini.

Biar begitu, Rian dan kawan-kawan sama sekali tak merasa terbebani selama menjalani proses produksi album ini. Bahkan jika dibanding album debut, yang prosesnya disebut Rian bak “dikejar-kejar setan”, Perjalanan sepenuhnya dikerjakan dalam suasana rileks, in-control.

“Kami semua punya cukup waktu untuk merevisi apa yang kami dengar dan rasa kurang. Kami pun punya keleluasaan untuk membuat lagu seperti yang kami inginkan,” terang Rian lagi.

Hal itu, tambah Rian, tak terjadi di album perdana. Mengejar deadline, kebanyakan materi yang ada di album terdahulu tercipta dengan metode jamming di studio. Tanpa kemudian didengar secara lebih detail terlebih dahulu, materi yang sudah disetujui oleh label – Musica Studio’s – langsung diusung ke dapur rekaman.

Hasilnya,

“Setelah dirilis ada saja yang menuduh kami sengaja menjiplak band ini atau itu. Padahal, itu tidak benar. Ketika jamming, apapun bisa terjadi. Termasuk munculnya nada-nada yang terdengar mirip dengan lagu lain…,” ujar Rian.

“Ya. Ketika jamming, kami tak bisa mengontrol sepenuhnya apa yang kami mainkan. Jadi mungkin saja kalau kemudian muncul melodi atau bagian yang mirip dengan lagu lain. Karena yang kami mainkan kan memang yang muncul di benak. Dan ketika kami pernah mendengar satu lagu, otomatis itu juga jadi sesuatu yang menempel di benak. Bisa muncul sewaktu-waktu tanpa kami sengaja…,” tambah Kiki, sang gitaris.

Berbekal pengalaman itulah, kini Rian, Kiki dan yang lain lebih berhati-hati. Setiap bagian lagu yang mereka buat didengar lagi berulang-ulang sebelum akhirnya diputuskan untuk dipakai.

“Kalau ada keraguan, mirip lagu ini-itu, segera kami rubah atau bahkan buang sekalian!” sergah Rian.

Bisa jadi lantaran itu juga, biarpun masih mengandalkan dasar pop dengan balutan rock, lagu-lagu yang tersaji di album ini cenderung lebih variatif dibanding album sebelumnya. Tak melulu berkutat dengan power ballad yang manis, d’Masiv coba bereksperimen dengan genre lain.

Sebut saja groove dansa yang cukup terasa di Semakin. Atau aroma bluesy yang mencuat di Apa Salahku serta Menanti Keajaiban Sementara genre yang akhirnya menjadi trademark d’Masiv tetap tak tertinggal: slow dan power pop rock.

Singel Rindu 1/2 Mati, bisa jadi contoh paling nyata. Tak berusaha keras untuk menjadi berbeda, singel ini polos mengusung segala apa yang selama ini jadi kekuatan d’Masiv. Melodi manis yang membalut barisan lirik sederhana namun mengena, disampaikan dengan gaya Rian yang – suka atau tidak – sangat pas untuk lagu macam ini.

Selain Rindu…, masih banyak singel “beracun” lainnya yang tertebar di album berisi total 14 lagu – 12 lagu baru plus 2 singel dari mini-album Special Edition lalu. Coba saja simak Sudahi Perih Ini, juga dua trek yang sangat kental infusi akustiknya, Jatuh Cinta Lagi serta Jangan Pergi.

Toh, sebagai band yang juga besar di panggung, Rian cs. tak jadi terlena dengan buaian “racun” ballad. Beberapa trek di album ini juga di-set sebagai “pembakar” panggung. Lengkap dengan part-part di mana para personil leluasa berbagi gimmick dan berimprovisasi dengan penonton.

Ungkapkan Saja bisa jadi contoh menarik tentang kepiawaian band ini bermain dengan progresi kord sehingga sebuah lagu jadi terdengar anthemic tanpa harus terkesan ngotot. Sangat pas dimainkan sebagai penggugah massa di atas panggung. Begitupun Kecanduan (? – trek 14) yang beat-nya sejak awal mengajak kaki mengentak.

“Secara garis besar, kami cukup puas dengan apa yang sudah kami kerjakan di album ini. Kami sama sekali tak terbeban saat membuat album ini. Tak seperti cerita-cerita band lain yang konon banyak merasakan tekanan ketika masuk ke album kedua. Proses kami (seperti) mengalir begitu saja…,” simpul Rian.

Perubahan telah mengantar Rian cs. ke sebuah Perjalanan. Sampai di mana ujung perjalanan itu? Tak ada yang tahu. Bisa jadi lurus namun singkat saja, bukan tak mungkin panjang tapi berliku dan penuh batu. Apapun, rasanya tak ada salahnya jika kita ikut menikmati perjalanan sebuah band bernama d’Masiv ini. Bukan begitu?


****


Official Website Masivers





Learn more..

haiiii....Salam 5 jarii..

0
ehmmmm......
bngung neh mao ngomong apah.. hhaaa :P

qt knaln dlu dah...

nma qu arien....
qu mcih kls 11..

qu bwt blog ini kRna qu pngen nlis" cmw ttg hal" yang mnginspirasi qu dan qu jg bkal ksih" info ...(klo ad ci..hhaaa)



jgan lpha follow dri qyu eag... hhooo :) Learn more..
Image and video hosting by TinyPic

Pengikut