'PERJALANAN' kesan yang bikin ketagihan

0

KapanLagi.com -
Oleh: Noppy

Memang benar rupanya mitos yang menyebutkan jika band jebolan festival lebih bisa menjaga kualitas performance mereka daripada band debutan. Itu juga nampaknya yang ingin dibuktikan d Masiv. Band jebolan A Mild Wanted ini tak mau dianggap sebagai pencetak one album wonder saja dengan meluncurkan album kedua mereka, PERJALANAN.

Special for Telkomsel User
GRATIS NSP 'Rindu Setengah Mati' dari d Masiv selama 7 hari

Kirim MASIV1 ke 1212

Sekali lagi mereka memberikan sentuhan d Masiv banget di sampul albumnya. Sepertinya mereka jadikan trademark untuk membuat sampul album zonder wajah para personelnya. Praktis mereka cuma pamer kostum dan kerumunan penggemar. Yang beda mungkin adanya fans yang memakai kaos Masiver, yang sengaja atau tidak menunjukkan bukti jika d Masiv sudah memiliki bala penggemar tersendiri yang diakui di tanah air.

Pengen RBT d Masiv buat HPmu? Pilih di sini:

* Jangan Menyerah
* Rindu Setengah Mati
* Dia atau Aku
* Menanti Keajaiban
* Ku Jatuh Cinta Lagi

Dibuka dengan lagu Rindu Setengah Mati yang mungkin lebih akrab di telinga ibu-ibu rumah tangga karena dijadikan soundtrack sebuah sinetron, penikmat album kedua d Masiv akan langsung merasakan aura yang mereka perkenalkan di album pertama mereka meski terasa sedikit beda dengan sentuhan piano Kevin Aprilio, pentolan Vierra.

Dalam perjalanan hingga setengah isi CD yang dipenuhi dengan 14 track itu, penilaian kita tentang d Masiv sebagai band dengan nyanyian mellow teman para ABG menangis sendiri di dalam kamar akan tertancap jelas. Jika band Indonesia bisa (dan boleh) dikelompokkan ke dalam kotak-kotak lirik, maka d Masiv di setengah bagian pertama album kedua ini akan sekelompok dengan Kerispatih yang amat lihai membuat lagu sedih dan termehek-mehek.

Namun kesan itu langsung berubah ketika d Masiv menyanyikan Ungkapkan Saja yang rancak dan bersemangat. Rupanya mereka memegang formula 'semakin lama semakin panas' seperti penampilan di atas panggung. Buktinya, dua lagu penutup mereka benar-benar bisa dianggap sebagai penyebar semangat hidup: Menyegarkan dan Jangan Menyerah.

"Demi Tuhan kau sungguh menyegarkan/ membuatku menjadi kecanduan/ Tak ada yang bisa seperti kamu itu/ sungguh." Dan mungkin sepenggal lirik dari track Menyegarkan ini bisa dijadikan kesimpulan dari album kedua band asal Jakarta ini.

Memang, dari segi musikalitas, d Masiv terdengar jauh lebih dewasa. Mereka lebih berani mencampur sedikit sentuhan aliran lain dalam pop progresif mereka seperti funk di track Semakin yang cukup menonjol.

Afterall, d Masiv terasa cukup berhasil menyegarkan dunia musik Indonesia yang entah kapan akan jenuh dengan pop melayu. Semoga saja tak ada lagi serangan 'plagiat alert' pada kelima cowok muda ini. Seperti lagu penutup mereka, Jangan Menyerah, PERJALANAN hidup memang tak mudah, jadi "Tetap jalani hidup ini/ melakukan yang terbaik/.../ Jangan menyerah!" (kpl/npy)
Learn more..

D MASIV BIKIN VIDEO KLIP SUDAHI PERIH INI

0



Berlokasi di sebuah gedung kosong di kawasan Kemayoran, Jakarta Utara, d Masiv, grup band yang digawangi Ryan Ekky Pradipta (vokal), Dwiki Aditya Marsall (gitar), Nurul Damar Ramadhan (gitar), Rayyi Kurniawan Iskandar Dinata (bass), dan Wahyu Piadji (drum) itu melakukan syuting video klip Sudahi Perih Ini yang merupakan single kedua dari album PERJALANAN yang baru rilis tahun 2010 ini, di bawah label musik Musica. Syuting video klip yang berlangsung sepanjang hari Kamis (4/3) ini dibintangi Revalina S Temat sebagai model klip yang berperan sebagai mantan kekasih Ryan yang kembali bertemu dalam situasi berbeda, di mana Revalina sebagai aktivis yang sedang berdemonstrasi berhadapan dengan Ryan sebagai aparat yang menghalau jalannya demonstrasi. Dua hal yang bertolak belakang dalam kisah cinta yang kembali bertemu yang coba dikemas Abimael Gandi selaku sutradara video klip tersebut.


Learn more..

Geisha

0


Nama Geisha Band mengingatkan akan wanita penghibur di Jepang. Meski tahu memiliki konotasi yang buruk, Momo (vocal), Roby (guitar), Aan (drum), Amek (keyboard), dan Bernard (bass) tetap memakai nama geisha untuk bandnya.

“Nama Geisha itu kita ambil dari bahasa Jepang yang artinya penghibur. Zaman dulu Geisha adalah wanita yang menghibur para raja, jadi kita ingin menjadi penghibur para penggemar yang kita anggap raja. Vokalis kita kan perempuan, jadi pas,” kata Roby motor dari band ini.

Geisha Band berdiri pada akhir Desember 2003. Setekah meraih beragam prestasi musik di kota asalnya, Pekanbaru, akhirnya kesuksesan luar biasa mereka capai saat menjadi finalis A Mild Live Wanted 2007.
Awalnya band ini bernama Jingga. Personel Jingga waktu itu terdiri dari Febri (drum), Momo (vocal), Roby (guitar), Aan (guitar), Amek (keyboard), dan Bernard (bass).

Sebelum bertemu label, Geisha sempat menelurkan hits lagu indie seperti Hey_ya (Untuk Selamanya) , Sya La La, Cintaku Hilang. Sementara Untuk Selamanya, adalah lagu yang telah dirilis ulang untuk kompilasi A Mild Live Wanted 2007 bersama dengan D’Masiv yang waktu itu menjadi pemenang.
Lagu-lagu Geisha Band merupakan karya-karya musik yang mengisahkan sisi kehidupan yang banyak terjadi di sekitar mereka. Geisha sendiri terjun di aliran art rock progressive, karena dalam penciptaan lagu, Geisha Band memadukan berbagai unsur-unsur yang berbeda, sehingga menjadi sebuah ciri khas dari Geisha dengan hentakan musik rock dan alunan beat yang cukup kencang.
Baru pada tahun 2009 Geisha mendapat kontrak dengan Musica Studios untuk album perdana yang bertitel Anugerah Terindah. Album ini terdiri dari 12 lagu, dimana seluruhnya ciptaan Roby, sang gitaris.

Di album itu Geisha mengandalkan lagu ‘Jujurlah Padaku’. Seperti band lainnya, Geisha masih menawarkan tema tentang cinta, meski tidak seluruhnya berbicara tentang hubungan asmara.

“Semua tentang cinta, karena itu kita anggap yang masih universal. Tapi nggak melulu hubungan dua jenis yang berbeda, tapi ada juga cinta antara seorang anak dan ibunya,” ungkap Momo, sang vokalis yang merupakan satu-satu perempuan di band itu.

Bermodalkan sebuah album berjudul Anugrah Terindah, band sepertinya sudah siap menjelajahi peta musik lokal.

Lagu-lagu Geisha kebanyakan berasal dari sebuah curhat yang digubahnya menjadi lirik yang cantik. Selain itu, lagu seru dan sedikit funky hadir dalam tembang ‘Kamu Yang Pertama’. Sebagai band yang besar dengan musik-musik art pop rock di ranah Sumatera, pastinya mereka tak akan terlena dengan alunan umum yang sedang hot. Begitulah, proses pematangan lima anak muda asal Pekan Baru ini sudah dua tahun. Mereka tengah berjalan ke tangga kesuksesan.
Dan kini lagu-lagu geisha seperti Jika Cinta Dia,Takkan Pernah Ada,dan Selalu Salah , menjadi Hits dan menduduki chart di berbagai acara nmusic di televisi.

Learn more..

Vierra

0



Vierra merupakan sebuah grup musik asal Indonesia yang dibentuk pada November 2008. Grup musik ini beranggotakan 4 orang yaitu Kevin Aprilio (piano/keyboard), Widy Soediro Nichlany (vokal), Raka Cyril Damar (gitar), dan Satryanda Widjanarko (drum). Memiliki pemain bass tambahan bernama Deryansha Azhary. Genre musik ini adalah powerpop, pop, dan beberapa lagu terinspirasi dari musik Disney. Vierra memiliki sebuah fans club yang bernama Vierrania yang dibentuk pada Maret 2009.

Album pertamanya ialah My First Love dirilis pada tahun 2009. Single pertamanya adalah Dengarkan Curhatku.


- Sebagai pendatang baru dalam industri musik Indonesia, band Vierra kini sudah mendapat tempat di hati banyak pendengar musik pop, terutama kaum remaja. Namun, siapa sangka, mereka pernah disambut dingin oleh para penonton ketika manggung.

"Kami pernah manggung jam dua pagi (dini hari) di sebuah klab di Bandung. Kami kira, mereka yang datang bakal heboh dan party. Tapi, ternyata, pas nonton, mereka cuma diam," kenang Widi, vokalis Vierra, ketika diwawancara sebelum naik ke atas pentas Kompas.com Music Corner, Plaza Atrium Segitiga Senen, Jakarta, Kamis (11/6).

Tak sampai di situ saja, sambutan dingin itu berlanjut hingga di ujung acara. "Gitu juga pas mereka pulang. Kami sangka, mereka bakal heboh datangin kami. Tapi, enggak tahunya, begitu bubar langsung bubar saja," sambung Widi, yang di belakang panggung ditemani oleh para personel lain Vierra--Kevin Aprilio (keyboard), Raka (gitar), dan Trian (drum).

Bagi band yang menyebut diri mereka mengusung musik power pop tersebut, apa yang menimpa mereka di Bandung itu menjadi pengalaman unik. Kini mereka hampir selalu disambut hangat oleh para penonton, termasuk ketika mereka tampil live untuk menghibur kira-kira dua ribu penonton Kompas.com Music Corner di Plaza Atrium Segitiga Senen. Ketika mereka membawakan single perdana, Dengarlah Curhatku, dari album pertama, My First Love, sebagian besar penonton, kebanyakan kaum remaja, turut bernyanyi dan bergoyang.

Vierra kini tengah berkeliling ke kota-kota besar di Jawa dalam rangka promosi album My First Love. Album itu, kata mereka, mereka garap sebaik-baiknya, tidak asal-asalan, meskipun dalam waktu yang relatif singkat. "Ketemu April 2008, langsung fokus ke rekaman. Memang kami mau langsung masuk major label (Musica Studios) dan enggak ada manggung-manggung dulu," terang Trian. "Kami suka semua aliran musik. Tapi, bikin band itu enggak bisa asal-asalan. Nah, ciri khas kami ada di power pop," sambungnya.

Untuk album My First Love, Vierra memasukkan selusin lagu dengan lirik yang diangkat dari pengalaman pribadi keempat personel yang rata-rata masih berusia di bawah 21 tahun. Trian, Raka, dan Widi mempercayakan penciptaan komposisi delapan lagu kepada Kevin, yang juga putra pasangan Addie MS, pemimpin Twilite Orchestra, dan penyanyi pop Memes. Sementara itu, komposisi empat lagu lainnya merupakan karya-karya Widi, Raka, dan Trian.

Aransemen musik mereka garap bersama. "Kami sudah bagi-bagi porsi. Misalnya, ada part yang Raka lebih menonjol, Widi lebih menonjol atau Kevin lebih menonjol. Kami bagi-bagi," tambah Trian. Learn more..

THE ROCK INDONESIA (T.R.I.A.D)

0





The Rock adalah band beraliran rock yang terbentuk di Indonesia. Band ini merupakan proyek sampingan dari personil Dewa 19, Ahmad Dhani, dan berada di bawah manajemen Republik Cinta, seperti Dewi Dewi dan Andra and The BackBone. Anggota lainnya adalah mantan anggota band underground asal Australia, Fire Shark, yaitu Mark Williams, Zachary Haidee-Keene, Michael Bennett, Clancy Alexander Tucker. Album pertamanya adalah Master Mister Ahmad Dhani I yang dirilis pada tanggal 30 Agustus 2007.[1] Album tersebut menghasilkan hits "Munajat Cinta".

Awal mula

Awal pembentukan The Rock yaitu ketika Ahmad Dhani sedang merekam albumnya di salah satu studio di Australia, dan bertemu dengan anggota Fire Shark.[2] Ide berkolaborasi membentuk The Rock bermula dari perbincangan antara Dhani dengan gitaris Fire Shark, Clancy Alexander Tucker.[2] Karena baik Dhani maupun Fire Shark sama-sama ingin bermain di luar negeri (go international), mereka membentuk The Rock.[2] Namun, Dhani tidak meninggalkan Dewa 19 dan Fire Shark tidak bubar.

Master Mister Ahmad Dhani I
Album pertama The Rock, Master Mister Ahmad Dhani I, dirilis pada tanggal 30 Agustus 2007.[1] Album ini berisikan 3 lagu baru yaitu "Munajat Cinta", "Kamu-kamulah Surgaku", dan "Aku Bukan Siapa-Siapa". Sedangkan lagu lainnya merupakan aransemen ulang (remix) lagu-lagu lama ciptaan Ahmad Dhani dari Dewa 19, Ahmad Band, dan lagu yang pernah dinyanyikan oleh Ari Lasso, "Rahasia Perempuan". Sebagian dari lagu yang ada di album ini beraliran rock tetapi ada juga aransemen ulang beraliran swing. Singel dari album ini adalah "Munajat Cinta" serta "Kamu-Kamulah Surgaku". Di antara keduanya, lagu "Munajat Cinta" menjadi hits.

Menurut Dhani, album ini masih menempatkan Dhani sebagai "pemimpin" The Rock, sementara yang lain hanya mengikuti.[1] Menurut Dhani, mereka belum berkolaborasi karena belum memungkinkan.[1] Fire Shark merupakan band underground yang beraliran hard core, sedangkan Dewa 19 beraliran poprock.[1] Dhani menambahkan, musik Fire Shark lebih maju dibandingkan Dewa 19, sehingga sulit bagi Dhani untuk mengikuti mereka.[1] Jadi, sementara ini, Fire Shark mengikuti genre musik Dhani dalam The Rock. Kolaborasi dalam arti membuat musik dan liriknya baru akan dibuat di album kedua The Rock.[1]

The Rock pertama kali tampil di Cafe The Rock di Kemang, Jakarta Selatan.[1] Setelah itu, The Rock mengadakan konser di 10 kota, yaitu Tasikmalaya pada tanggal 19 Agustus, Bogor (22/8), Bandung (25/8), Jakarta (26/8), Solo (29/8), Semarang (31/8), Jogjakarta (1/9), Malang (5/9), Surabaya (7/9), dan di Denpasar (8/9).[2] Konser-konser tersebut disponsori oleh Marlboro, salah satu produsen rokok.[2]

Pada tahun 2008 The Rock meluncurkan single-nya berjudul Kenyataan Dalam Dunia Fantasi yang dinyanyikan duet dengan band Koil. Single tersebut dikemas dalam album kompilasi karya artis-artis Republik Cinta Management, dengan bertajuk The Best of Republik Cinta Vol. 1.

Dan sekarang lebih dikenal dengan nama the Rock Indonesia Achmad Dhani atau biasa di sebut T.R.I.A.D.....
yang beranggotakan ...



Nama Lengkap : Dhani Ahmad Prasetyo
Nama Panggilan : Dhani
Tempat/Tgl Lahir : Jakarta 26 Mei 1972















Nama Lengkap : Princez Amanda
Nama Panggilan : Icez




















Nama Lengkap : Ikmal Tobing
Nama Panggilan : Ikmal
























Nama Lengkap : CH Pramitha
Nama Panggilan : Mitha





















Nama Lengkap : Tharas Bistara
Nama Panggilan : Tharas Learn more..

MitHa "The Virgin"

0





Penampilan tomboy Mitha The Virgin ternyata sudah sejak lama. Mulai dari kecil, gadis bernama asli Cameria Happy Paramitha ini memang sudah berdandan ala laki-laki. Semua itu dilakukan karena memang terbawa sifat ingin menjadi pelindung bagi keluarganya.

Tapi meskipun dandanannya super tomboy, pencipta lagu Cinta Terlarang ini mengaku punya hati yang lebih lembut. "Dalamnya tetap mellow kok," ujarnya. "Ya, pokoknya dia punya karakter yang unik," timpal Dara yang juga ada di lokasi.

Untung saja, apa pun penampilan Mitha, Ahmad Dhani selaku pemilik manajemen yang membawahi The Virgin tidak pernah protes. Gadis kelahiran 2 Januari 1986 lalu ini pun jadi enjoy melanjutkan aktivitasnya. Learn more..
Image and video hosting by TinyPic

Pengikut